Senin, 26 Mei 2008

Tipe Wanita yang Disunnahkan untuk Dilamar

Dalam melamar, seorang muslim dianjurkan untuk memperhatikan beberapa sifat yang ada pada wanita yang akan dilamar, diantaranya:

Wanita itu disunahkan seorang yang penuh cinta kasih. Maksudnya ia harus selalu menjaga kecintaan terhadap suaminya, sementara sang suami pun memiliki kecenderungan dan rasa cinta kepadanya.


Selain itu, ia juga harus berusaha menjaga keridhaan suaminya, mengerjakan apa yang disukai suaminya, menjadikan suaminya merasa tentram hidup dengannya, senang berbincang dan berbagi kasih sayang dengannya. Dan hal itu jelas sejalan dengan firman Allah Ta'ala,


Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tentram kepadanya. Dan Dia jadikan di antara kalian rasa kasih dan saying. (ar-Ruum:21).


Disunahkan pula agar wanita yang dilamar itu seorang yang banyak memberikan keturunan, karena ketenangan, kebahagiaan dan keharmonisan keluarga akan terwujud dengan lahirnya anak-anak yang menjadi harapan setiap pasangan suami-istri.

Berkenaan dengan hal tersebut, Allah Ta'ala berfirman,

Dan orang-orang yang berkata, 'Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa'. (al-Furqan:74).

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

Menikahlah dengan wanita-wanita yang penuh cinta dan yang banyak melahirkan keturunan. Karena sesungguhnya aku merasa bangga dengan banyaknya jumlah kalian pada hari kiamat kelak. Demikian hadist yang diriwayatkan Abu Daud, Nasa'I, al-Hakim, dan ia mengatakan, Hadits tersebut sanadnya shahih.

Hendaknya wanita yang akan dinikahi itu seorang yang masih gadis dan masih muda. Hal itu sebagaimana yang ditegaskan dalam kitab Shahihain dan juga kiab-kitab lainnya dari hadits Jabir, bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bertanya kepadanya,

Apakah kamu menikahi seorang gadis atau janda? dia menjawab,"Seorang janda."Lalu beliau bersabda, Mengapa kamu tidak menikahi seorang gadis yang kamu dapat bercumbu dengannya dan ia pun dapat mencumbuimu?.

Karena seorang gadis akan mengantarkan pada tujian pernikahan. Selain itu seorang gadis juga akan lebih menyenangkan dan membahagiakan, lebih menarik untuk dinikmati akan berperilaku lebih menyenangkan, lebih indah dan lebih menarik untuk dipandang, lebih lembut untuk disentuh dan lebih mudah bagi suaminya untuk membentuk dan membimbing akhlaknya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sendiri telah bersabda,

Hendaklah kalian menikahi wanita-wanita muda, karena mereka mempunyai mulut yang lebih segar, mempunyai rahim yang lebih subur dan mempunyai cumbuan yang lebih menghangatkan.

Demikian hadits yang diriwayatkan asy-Syirazi, dari Basyrah bin Ashim dari ayahnya, dari kakeknya. Dalam kitab Shahih al_Jami' ash_Shaghir, al-Albani mengatakan, "Hadits ini shahih."

Dianjurkan untuk tidak menikahi wanita yang masih termasuk keluarga dekat, karena Imam Syafi'I pernah mengatakan, "Jika seseorang menikahi wanita dari kalangan keluarganya sendiri, maka kemungkinan besar anaknnya mempunyai daya piker yang lemah."

Disunahkan bagi seorang muslim untuk menikahi wanita yang mempunyai silsilah keturunan yang jelas dan terhormat, karena hal itu akan berpengaruh pada dirinya dan juga anak keturunannnya. Berkenaan dengan hal tersebut, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscahya kamu beruntung. (HR. Bukhari, Muslim dan juga yang lainnya).

Hendaknya wanita yang akan dinikahi itu taat beragama dan berakhlak mulia. Karena ketaatan menjalankan agama dan akhlaknya yang mulia akan menjadikannya pembantu bagi suaminya dalam menjalankan agamanya, sekaligus akan menjadi pendidik yang baik bagi anak-anaknya, akan dapat bergaul dengan keluarga suaminya.

Selain itu ia juga akan senantiasa mentaati suaminya jika ia akan menyuruh, ridha dan lapang dada jika suaminya memberi, serta menyenangkan suaminya berhubungan atau melihatnnya. Wanita yang demikian adalah seperti yang difirmankan Allah Ta'ala,

"Sebab itu, maka wanita-wanita yang shahih adalah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminyatidak berada di tempat, oleh karena Allah telah memelihara mereka". (an-Nisa:34).

Sedangkan dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

"Dunia ini adalah kenikmatan, dan sebaik-baik kenikmatannya adalah wanita shalihah". (HR. Muslim, Nasa'I dan Ibnu Majah).

Selain itu, hendaklah wanita yang akan dinikahi adalah seorang yang cantik, karena kecantikan akan menjadi dambaan setiap insan dan selalu diinginkan oleh setiap orang yang akan menikah, dan kecantikan itu pula yang akan membantu menjaga kesucian dan kehormatan. Dan hal itu telah disebutkan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam hadits tentang hal-hal yang disukai dari kaum wanita.

Kecantikan itu bersifat relatif. Setiap orang mempunyai gambaran tersendiri tentang kecantikan ini sesuai dengan selera dan keinginannya. Sebagian orang ada yang melihat bahwa kecantikan itu terletak pada wanita yang pendek, sementara sebagian yang lain memandang ada pada wanita yang tinggi.

Sedangkan sebagian lainnya memandang kecantikan terletak pada warna kulit, baik coklat, putih, kuning dan sebagainya. Sebagian lain memandang bahwa kecantikan itu terletak pada keindahan suara dan kelembutan ucapannya.

Demikianlah, yang jelas disunahkan bagi setiap orang untuk menikahi wanita yang ia anggap cantik sehingga ia tidak tertarik dan tergoda pada wanita lain, sehingga tercapailah tujuan pernikahan, yaitu kesucian dan kehormatan bagi tiap-tiap pasangan.

Oh Ihwann

Oh.... Ikhwan

Apa bedanya dengan si Marwan

Si Ali, Paijo atau si Iwan

Oh ternyata cuma sebutan

Oh.... Ikhwan

Walaupun tidak rupawan

Alias modal tampang pas-pasan

Tetep aja tebar senyuman

Oh.... Ikhwan

Gayanya sih bisa ketebak & kelihatan

Jenggot melambai,baju koko & sendal jepit usang

Sesekali komat-kamit sambil jalan

Oh.... Ikhwan

Nyarinya susah-susah gampang

Kadang di masjid, kampus or sekolahan

Mungkin juga lagi nyari sampingan

Nggak taunya buat biaya walimahan :)

Oh.... Ikhwan

Ngomonginnya masalah aksi dan kepartaian

Juga Liqo'an and hapalan

Kata orang "Nggak ada bahasan yang lain, wan ?"

Oh.... Ikhwan

Anehnya kalo lagi jalan

Ngukurin tanah apa ngitung lantai sih, wan?

Oh..... ternyata dia jaga pandangan !!!

Ikhwan... Ikhwan...

Lucunya kalo akhwat sedang berpapasan

Langsung minggir! , acuh tak acuh kaya' musuhan

(Gubrak...!!!!! apaan tuh, wan?)

Eh.... dia jatuh, kagak ngeliat ada selokan :))

Oh.... Ikhwan, apa semuanya begitu, wan ?

Ada nggak yang masih tebar pesona & jelalatan ?

Berarti itu bukan ikhwan, (kan cuma sebutan ?!!)

Nah para akhwat, hati-hati mungkin dia nyari

pasangan

a2n

(he2, cuma intermezzo, jangan pade marah lo, wan)

Ku Pinang Kau dengan Hamdalah

Di antara tanda-tanda kekuasaan Allah, ialah diciptakannya pasangan-pasanganmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung padanya. Dan Allah menjadikan di antara kalian perasaan tenteram dan kasih sayang. Pada yang demikian ada tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.

Ketika tiba masa usia aqil baligh, maka perasaan ingin memperhatikan dan diperhatikan lawan jenis begitu bergejolak. Banyak perasaan aneh dan bayang-bayang suatu sosok berseliweran tak karuan. Kadang bayang-bayang itu menjauh tapi kadang terasa amat dekat. Kadang seorang pemuda bisa bersikap acuh pada bayang-bayang itu tapi kadang terjebak dan menjadi lumpuh. Perasaan sepi tiba-tiba menyergap ke seluruh ruang hati. Hati terasa sedih dan hidup terasa hampa. Seakan apa yang dilakukannya jadi sia-sia. Hidup tidak bergairah. Ada setitik harapan tapi berjuta titik kekhawatiran justru mendominasi.

Perasaan semakin tak menentu ketika harapan itu mulai mengarah kepada lawan jenis. Semua yang dilakukannya jadi serba salah. Sampai kapan hal ini berlangsung? Jawabnya ada pada pemuda itu sendiri. Kapan ia akan menghentikan semua ini. Sekarang, hari ini, esok, atau tahun- tahun besok. Semakin panjang upaya penyelesaian dilakukan yang jelas perasaan sakit dan tertekan semakin tak terperikan. Sebaliknya semakin cepat / pendek waktu penyelesaian diupayakan, kebahagiaan & kegairahan hidup segera dirasakan. Hidup menjadi lebih berarti & segala usahanya terasa lebih bermakna.

Penyelesaian apa yang dimaksud? Menikah! Ya menikah adalah alat solusi untuk menghentikan berbagai kehampaan yang terus mendera. Lantas kapan? Bilakah ia bisa dilaksanakan? Segera! Segera di sini jelas berbeda dengan tergesa- gesa. Untuk membedakan antara segera dengan tergesa- gesa, bisa dilihat dari dua cara :

Pertama, tanda-tanda hati. Orang yang mempunyai niat tulus, kata Imam Ja'far, adalah dia yang hatinya tenang, sebab hati yang tenang terbebas dari pemikiran mengenai hal-hal yang dilarang, berasal dari upaya membuat niat murni untuk Allah dalam segala perkara. Kalau menyegerakan menikah karena niat yang jernih, Insya Allah hati akan merasakan sakinah, yaitu ketenangan jiwa saat menghadapi masalah-masalah yang harus diselesaikan. Kita merasa yakin, meskipun harapan & kekhawatiran meliputi dada. Lain lagi dengan tergesa-gesa. Ketergesaan ditandai oleh perasaan tidak aman & hati yang diliputi kecemasan yang memburu.

Kedua, tanda-tanda perumpamaan. Ibarat orang bikin bubur kacang hijau, ada beberapa bahan yang diperlukan. Bahan paling pokok adalah gula & kacang hijau. Jika gula & kacang hijau dimasukkan air kemudian direbus, maka akan didapati kacang hijau tidak mengembang. Ini namanya tergesa-gesa. Kalau gula baru dimasukkan setelah kacang hijaunya mekar ini namanya menyegerakan. Tapi kalau lupa, tidak segera memasukkan gula setelah kacang hijaunya mekar cukup lama orang akan kehilangan banyak zat gizi yang penting.

Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah bersabda : "Tiga orang yang selalu diberi pertolongan Allah adalah seorang mujahid yang selalu memperjuangkan agama Allah, seorang penulis yang selalu memberi penawar & seorang yang menikah untuk menjaga kehormatannya" (HR Thabrani)

Banyak jalan yang dapat menghantarkan orang kepada peminangan & pernikahan. Banyak sebab yang mendekatkan dua orang yang saling jauh menjadi suami istri yang penuh barakah & diridhai Allah. Ketika niat sudah mantap & tekad sudah bulat, persiapkan hati untuk melangkah ke peminangan. Dianjurkan, memulai lamaran dengan hamdalah & pujian lainnya kepada Allah SWT. Serta Shalawat kepada Rasul-Nya. Abu Hurairah r.a. menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : "Setiap perkataan yang tidak dimulai dengan bacaan hamdalah, maka hal itu sedikit barakahnya (terputus keberkahannya)" HR Abu Daud, Ibnu Majah & Imam Ahmad.

Setelah peminangan disampaikan, biarlah pihak wanita & wanita yang bersangkutan untuk mempertimbangkan. Sebagian memberikan jawaban segera, sebelum kaki bergeser dari tempat berpijaknya, sebab menikah mendekatkan kepada keselamatan akhirat, sedang calon yang datang sudah diketahui akhlaqnya, sebagian memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa memberi kepastian apakah pinangan diterima atau ditolak, karena pernikahan bukan untuk sehari dua hari.

Apapun, serahkan kepada keluarga wanita untuk memutuskan. Mereka yang lebih tahu keputusan apa yang terbaik bagi anaknya. Anda harus husnudzan pada mereka. Bukankah ketika meminang wanita berarti anda mempercayai wanita yang diharapkan oleh anda beserta keluarganya.

Keputusan apapun yang mereka berikan, sepanjang didasarkan atas musyawarah yang lurus, akan baik dan Insya Allah memberi akibat yang baik bagi anda. Tidak kecewa orang yang istikharah & tidak merugi orang yang musyawarah. Maka apapun hasil musyawarah, sepanjang dilakukan dengan baik, akan membuahkan kebaikan. Sebuah keputusan tidak bisa disebut buruk atau negatif, jika memang didasarkan kepada musyawarah yang memenuhi syarat, hanya karena tidak memberi kesempatan kepada anda untuk menjadi anggota keluarga mereka. Jika niat anda memang untuk silaturrahim, bukankah masih tersedia banyak peluang untuk menyambung?

Anda telah meminangnya dengan hamdalah, anda telah dimampukan datang oleh Allah Yang Maha Besar. Dia-lah Yang Maha Lebih Besar. Semuanya kecil. Ada pelajaran yang sangat berharga dari Bilal bin Rabbah tentang meminang. Ketika ia bersama Abu Ruwaihah menghadap kabilah Khaulan, Bilal mengemukakan : "Jika pinangan kami anda terima, kami ucapkan Alhamdulillah. Dan kalau anda menolak, maka kami ucapkan Allahu Akbar." Maka, kalau pinangan yang anda sampaikan ditolak, agungkan Allah, semoga anda tetap berbaik sangka kepada Allah & juga kepada keluarganya. Sebab bisa jadi, penolakan merupakan jalan pensucian jiwa dari kedzaliman diri sendiri, bisa jadi penolakan merupakan proses untuk mencapai kematangan, kemantapan & kejernihan niat. Sementara ada banyak hal yang dapat mengotori niat. Bisa jadi Allah hendak mengangkat derajat anda, kecuali anda justru malah merendahkan diri sendiri. Tapi hati perlu diperiksa, jangan-jangan perasaan itu muncul karena ujub.

Kekecewaan, mungkin saja timbul. Barangkali ada perasaan yang perih, barangkali juga ada yang merasa kehilangan rasa percaya diri saat itu. Ini merupakan reaksi psikis yang wajar, kecewa adalah perasaan yang manusiawi, tetapi ia harus diperlakukan dengan cara yang tepat agar ia tidak menggelincirkan ke jurang kenistaan yang sangat gelap. Kecewa memang pahit. Orang sering tidak tahan menanggung rasa kecewa, mereka berusaha membuang jauh-jauh sumber kekecewaan. Sekilas nampak tidak ada masalah, tetapi setiap saat berada dalam kondisi rawan. Perasaan itu mudah bangkit lagi dengan rasa sakit yang lebih perih. Dan yang demikian tidak dikehendaki Islam. Islam menghendaki kekecewaan itu menghilang perlahan-lahan secara wajar. Sehingga kita bisa mengambil jarak dari sumber kekecewaan dengan tidak kehilangan obyektivitas & kejernihan hati, kita menjadi lebih tegar, meskipun proses yang dibutuhkan untuk menghapus kekecewaan lebih lama.

Kalau anda merasa kecewa, periksalah niat anda. Dibalik yang dianggap baik, mungkin ada niat yang tidak lurus. Periksalah motif-motif yang melintas dalam batin. Selama peminangan hingga saat menunggu jawaban. Kemudian biarkan hati memproses secara wajar sampai menemukan kembali ketenangan secara mantap.

Tetapi kalau jawaban yang diberikan oleh keluarga wanita sesuai harapan, berbahagialah sejenak. Bersyukurlah. Insya Allah kesendirian yang dialami dengan menanggung rasa sepi sebentar lagi akan menghapus kepenatan selama di luar rumah. Insya Allah sebentar lagi.

Tunggulah beberapa saat. Setelah tiba masanya, halal bagi anda untuk melakukan apa saja yang menjadi hak anda bersamanya. Akan tiba masanya anda merasakan kehangatan cintanya. Kehangatan cinta wanita yang telah mempercayakan kesetiaannya kepada anda. Setelah tiba masanya, halal bagi anda untuk menemukan pangkuannya ketika anda risau.

Selama menunggu, ada kesempatan untuk menata hati. Melalui pernikahan Allah memberikan banyak keindahan & kemuliaan. Wanita boleh menawarkan Islam memberikan penghormatan yang suci kepada niat & ikhtiar untuk menikah. Nikah adalah masalah kehormatan agama, bukan sekedar legalisasi penyaluran kebutuhan biologis dengan lawan jenis. Islam memperbolehkan kaum wanita untuk menawarkan dirinya kepada laki-laki yang berbudi luhur, yang ia yakini kehormatan agamanya, dan kejujuran amanahnya menjadi suaminya. Dan Khadijah r.a atas teladan bagi wanita yang bermaksud untuk menawarkan diri.

Sikap menawarkan diri menunjukkan ketinggian akhlaq & kesungguhan untuk mensucikan diri. Sikap ini lebih dekat kepada ridha Allah & untuk mendapatkan pahala-Nya, Allah pasti mencatatnya sebagai kemuliaan & mujahadah yang suci. Tidak peduli tawarannya diterima atau ditolak, terutama kalau ia tidak mempunyai wali. Insya Allah, jika sikap menawarkan diri dilakukan dengan ketinggian sopan santun, tidak akan menimbulkan akibat kecuali yang maslahat. Seorang laki-laki yang memiliki pengetahuan yang mendalam pasti akan meninggikan penghormatan seperti ini, kecuali laki-laki yang rendah & tidak memiliki kehormatan, kecuali sekedar apa yang disangkanya sebagai kebaikan.

Imam Bukhari menceritakan cerita dari Anas r.a ada seorang wanita yang datang menawarkan diri kepada Rasulullah SAW dan berkata : "Ya Rasulullah! Apakah baginda membutuhkan daku?" Putri Anas yang hadir & mendengarkan perkataan wanita itu mencela sang wanita yang tidak punya harga diri & rasa malu, "Alangkah sedikitnya rasa malunya, sungguh memalukan, sungguh memalukan." Anas berkata kepada putrinya : "Dia lebih baik darimu, Dia senang kepada Rasulullah SAW lalu dia menawarkan dirinya untuk beliau!" (HR Bukhari)

bye :M. Faudzil `Adhim

Rabu, 19 Maret 2008

Langkah menuju istiqomahku

Assalamu'alaikum......

Istiqomah???berjalan lurus menuju ridho Allah.........
tak pernah terlintas dalam benak tuk menjadi akhwat yg disayangi Rasul dan dicintai Allah....
masa lalu yg begitu kelam....dan tak pernah tersirat rasa ingin berada di sisi Allah,, tetapi Sang Khalik begitu sayang padaku.....

Ia memberikan jalan untukku beristiaqomah....dengan bekerja di sebuah Koprasi Syariah yg nota bene harus menggunakan jilbab dan berteman dengan para akhwat n ikhwan yg religi.....(tp hidayah itu blm dtg juga) sebenarnya hidayah itu tlah Allah berikan tapi diriku sendiri yg lom mencari hidayah itu sehingga hidayah itu blm sampai kpd diriku..karena hidayah itu datang jika manusia mencari dan Allah berkehendak.....

Mengapa ku bilang hidyah dari Allah blm sampai???
suatu saat perusahaan itu bangkrut n aku harus mencari pekerjaan yg lain...karena himpitan ekonomi kebetulan aku adalah anak yg tertua dan ibuku seorang single parent..aku harus mencari pekerjaan lain tuk menopang perekonomian keluargaku....

disebuah surat kabar Lampung ada lowongan yg sesuai dengan bidangku...akhirnya aku coba tuk melamar...dan langsung di panggil interview...tp ku yakin saat aku mengantarkan surat lamaran pekerjaan itu....."Aku yakin aku akan diterima bekerja,tatapi aku harus menanggalkan jilbab ku.." ATAU "Aku akan ditolak karena jilbabku itu juga" akhirnya aku bertukar pikiran dengan bundaku tersayang..dan dia juga blm mendukungku tuk menggunakan KAIN PANJANG YG MEMBUAT WANITA MENJADI MULIA ITU..akhirnya interviewpun dimulai....dengan akhir kata..bosku mengatakan "Kami akan menerima anda.tapi harus melepas jilbab anda" hmmm kata2 itu tlah aku duga sebelumnya dan aku tlah memiliki jawaban sebelum pertanyaan itu di lontarkan"IA SAYA BERSEDIA" jawabku.....

teman ikhwanku berkata "JILBAB ITU MEMULIAKAN WANITA" jika karena jilbab kita tdk diterima bekerja itu karena blm nasib kita tuk memiliki pekerjaan itu"........hari demi hari..bulanpun kulalalui selama 7 bulan...dengan gaji yg sangat besar bagiku tuk ukuran tingkat kelulusanku (SMU) dengan posisi yg lumayan bagus.......akhirnya ku tekadkan tuk mengundurkan diri....tapi alasan ku tuk menggunakan jilbab tidak ku lontarkan kpd pimpinanku...walau ia tlah berusaha sampai 3x tuk memastiikan agar aku tidak mengundurkan diri..n akhirnya ia pasrah juga,,dan merelakan ku tuk mengundurkan diri (hmmm KOKO ANDI...dulu I shiteru).

selang 1 hari aku mengundurkan diri.aku langsung diterima bekerja di sebuah Warnet yg bernama DIAZ_NET..ku langsung menggunakan jilbab..tapi itu juga lom total...
karena dirumah aku blm menggunakan jilbab sepenuhnya..
bekerja di media cyber bukan hal yg negatif, karena aku merasa mendapatkan hidayah dengan jalan di dunia cyber.....seseorang yg menggunakan Nick "BINTANG JATUH" (di MIRC) mengenalkanku sebuah alamat website : majelisrasulullah.org yg dipimpin oleh Habib Munzir Almusawa....

titik awalku menuju istiqomah....Alhamdulillah...di list YMq semuanya tmn2 berasal dari Jamaah Majelis Rasulullah..mrk selalu membantuku dalam istiqomah......mulai memiliki tmn2 yang shalih n shaliha...akhirnya Q dapat menggunakan jilbab dimanapun...dirumah or di luar rumah......tapi itu juga blm totalll..

aku masih menggunakan baju yg sempit, yachh (JILBAB GAUL gitoh) padahal..dalam islam g ada kata istilah Jilbab GAUL. DALAM SURAT AL-AHZAB AYAT 59 : "WAHAI NABI, KATAKANLAH KEPADA ISTRI-ISTRIMU, ANAK-ANAK PEREMPUANMU&ISTRI ORANG MUKMIN, HENDAKNYA MEREKA MENGULURKAN JILBAB MEREKA KESELURUH TUBUH) red : hingga dibawah dada./ adakah orng yg ingin mengingkari ayat itu????selain itu ku juga menyadari ...wanita yg menggunakan baju yg sempit dan memperlihatkan lekuk tubuhnya TIDAK AKAN MENCIUM BAU HARUMNYA SURGA...sedangkan bau wangi itu tercium...ber mil mil.....

kini...ku sudah memulai menggunakan pakaian2 muslim yg longgar...yg disunahkan Nabiyallah..damai rasanya...tentram dihati...karena aurat yg kumiliki tidak terlihat oleh orang lain....krn itu adalah harta bagi wanita.tapi istiqomah dan menuju ridho Allah tidak hanya dari pakaian.....tapi juga hati yg IKHLAS DAN SABAR dalam beribadah....dan segala sesuatu dilakukan atas dasar Ridho Allah, bukan yang lain....

dan..

sebenarnya apasih tujuan manusia hidup didunia???apakah dunia itu kekal???jawabnya TIDAK..
hidup yg kekal adalah sesudah MATI......yaitu di akhirat....dunia adalah sebuah fasilitas tuk mencapai akhirat....hidup didunia tidak lain adalah tuk beribadah....

apakah ada untung bagi Sang Maha Pencipta bila kita beribadah....jawabnya TIDAK....Ia Dzat Yang Maha Agung, Maha Kaya, Maha Penguasa yg memiliki segala isi di alam jagat raya ini...tidak akan berkurang sedikitpun dari hasil ibadah kita.....sadarlah bahwa Ibadah itu adalah tabungan tuk diri kita di Akhirat....kurang apa Allah terhadap hambanya???sampai manusia itu bisa berjalan di atas muka bumi ini....tapi kadang manusia itu tidak mau bersujud...apa hebatnya manusia??

kalimat-kalimat diatas....untuk diriku yg ingin menuju Ridho Allah..supaya diriku sadar...bahwa manusia itu kecil....